International
19/11/2019
Power steering elektronik jadi fitur wajib mobil-mobil keluaran terbaru. Tapi meskipun canggih, fitur ini juga berpotensi rusak. Bahkan bisa lebih cepat rusak oleh perilaku pengemudi yang kurang benar atau terlalu nekat.
Salah satu syarat wajib mobil-mobil terkini adalah mudah dioperasikan serta nyaman dan aman. Karenanya beragam fitur disematkan dari sekadar fitur standar hingga fitur-fitur tambahan yang canggih. Salah satunya Electric Power Steering (EPS) atau power steering elektrik. Fitur ini memungkinkan pengemudi memutar setir baik ke kiri dan ke kanan secara ringan. Terutama saat mobil dalam kondisi bergerak pelan mau parkir, mundur, dan yang lain, atau ketika mobil dalam kondisi berhenti. Bobot kendaraan mencapai ribuan kilogram pun tidak masalah, mudah dibelokkan dengan power steering elektrik.
Setir mobil-mobil terkini sudah menggunakan teknologi power steering
>>> Ingin membeli mobil baru & bekas? Dapatkan daftar lengkapnya di sini
Yang perlu diketahui oleh pemilik atau pengemudi, power steering elektrik dengan berbagai kelebihannya punya batas usia pakai sekitar 5 tahunan atau 100 ribu km. Setelah itu kinerja power steering umumnya mulai menurun. Gejala-gejalanya bisa diketahui, seperti setir terasa berat diputar ke kiri atau ke kanan, padahal mesin dalam posisi on.
“Ketika mobil sudah distarter, coba putar setir ke kiri dan kanan dalam posisi diam. Kalau putaran terasa berat, bisa jadi motor power steering sudah lemah meski masih bisa bekerja,” tutur Kepala Bagian Servis Auto2000 Krida Jakarta Selatan, Rudi Ganefia, seperti dikutip dari Kompas, (17/11/2019).
Hal lain yang membuat power steering elektrik cepat rusak yaitu perilaku berkendara yang kurang tepat, seperti menerobos banjir, menerobos genangan air, menghajar jalanan rusak dengan kencang dan yang lain. Perilaku ini berpotensi merusak komponen EPS jika sampai air mengenainya. Cover motor elektrik yang tertutup rapat dan bersegel tidak menjamin seratus persen aman saat terendam air.
“Motor elektrik tidak dapat menerima tenaga listrik dari putaran mesin mobil melalui ECU. Meskipun motor elektrik tertutup rapat, kalau terendam bisa saja air masuk,” kata Rudi.
>>> Jangan Nekat, Tetap Waspada Saat Berkendara Di Jalan Tergenang!
Jangan menerobos banjir, kecuali darurat
Jadi, buat pengemudi kendaraan sebaiknya jangan menerobos banjir, genangan air, dan hindari jalanan berlobang. Pertama mobil berpotensi terperosok lobang jalan. Kedua berpotensi merusak komponen elektrik kendaraan.
Berikutnya kerusakan power steering elektrik juga bisa terjadi karena as dan rack steer bermasalah. Penyebabnya kendaraan sering menghantam permukaan jalan tidak rata, bergelombang atau jalanan rusak sehingga menimbulkan guncangan keras.
>>> Perlu Diperhatikan, Begini Tips Melewati Jalan Berlubang Dengan Mobil
Pelan-pelan saat melewati jalanan rusak
Jadi, hindari perilaku mengemudi seperti tersebut di atas agar power steering elektrik tidak cepat rusak dan berumur panjang. Selain itu, lakukan juga perawatan berkala di bengkel resmi.
>>> Klik di sini untuk mengupdate informasi tentang tips dan trik Toyota lainnya
Plat nomor DK digunakan untuk seluruh kendaraan bermotor yang terdaftar di kepolisian daerah (Polda) provinsi Bali. Mengingat luasnya pulau Bali, untuk memudahkan administrasi maka setiap kendaraan bermotor di pulau dewata diberikan kode tersendiri sesuai dengan wilayahnya.
Menjadi bukti legalitas beroperasi, plat nomor kendaraan bermotor berbeda-beda antara daerah dengan daerah lain. Berikut ini daftar plat nomor seluruh Indonesia.
Membayar pajak tahunan menjadi kewajiban pemilik Toyota Avanza. Namun dibanding dengan mobil-mobil mewah, pajak mobil Avanza lebih terjangkau dan bersahabat.
International